Goyang Caesar 3 Anak Garut Bentar Hilir (Gokil)

Goyang caesar adalah goyang yang saat ini sedang fenomenal. Bagaimana kalau goyang caesar ini di mainkan oleh anak-anak. Seperti inilah Goyang Caesar 3 Anak Garut Bentar Hilir (Gokil).




Selamat menyaksikan !!!
ReadmoreGoyang Caesar 3 Anak Garut Bentar Hilir (Gokil)

Hambatan dan Rintangan Dakwah Nabi Muhammad saw

Bismillahirrohmanirrohim...


Pada umumnya, orang kafir Quraisy tidak senang menerima kehadiran agama Islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Para tokoh masyarakatnya mulai menyebarkan isu yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. sehingga banyak masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang menimbulkan fitnah tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Quraisy yang selalu menghalangi gerakan dakwah Nabi Muhammad saw. adalah Abu Lahab. Ia mulai menghasut masyarakat Arab Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad saw. dan Islam. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi yang memelihara dan mengasuhnya sejak kecil juga dihasut untuk melarang Nabi Muhammad saw. agar tidak menyebarkan ajaran Islam. Ia mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy tersebut.
Pada suatu ketika, Abu Thalib membujuk Nabi Muhammad saw. agar bersedia menghentikan kegiatan dakwahnya karena banyak tokoh masyarakat kafir Quraisy yang mengancamnya bila ia tidak berhasil membujuk Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwahnya. Namun permohonan pamannya itu tidak dikabulkan, bahkan ia berkata tegas: “Wahai pamanku, demi Allah, sekiranya matahari diletakkan di sebelah kananku, dan bulan di sebelah kiriku supaya aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan mau berhenti berdakwah sampai Allah memberiku kemenangan atau aku binasa dalam perjuangan.”
Mendengar perkataan dan tekad bulat Nabi Muhammad saw. untuk terus berjuang, Abu Thalib tidak bisa berbuat banyak kecuali menyerahkan sepenuhnya kepada Nabi Muhammad saw. Hanya saja ia berpesan agar waspada dalam menyebarkan dakwah Islam dan berusaha menghindari ancaman masyarakat Quraisy.
Orang-orang kafir Quraisy tidak berani berhadapan langsung dengan Nabi Muhammad saw. untuk memintanya agar meninggalkan kegiatan dakwah karena mereka masih memandang posisi sosial pamannya, yaitu Abu Thalib. Tetapi mereka berani mengambil tindakan terhadap keluarga dan para sahabat Nabi. 
Melihat usaha pendekatan Abu Thalib gagal dan agama Islam terus memperoleh pengikut, Abu Jahal dan Abu Sufyan mendatangi Abu Thalib kembali sambil mengancam. Mereka berkata: “Hai Abu Thalib, kamu sudah tua, kamu harus mampu menjaga dirimu jangan membela Muhammad. Kalau hal itu dilakukan terus maka keluarga kita akan pecah.” Tetapi ancaman itu juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan karena tekad kuat Nabi Muhammad saw. sudah bulat untuk terus melaksanakan dakwah Islam kepada masyarakat Mekkah meskipun ia harus bertaruh nyawa.
Hambatan dan Rintangan Dakwah Nabi Muhammad saw.
Illustration from image google
Gagal melakukan pendekatan melalui jalur kekeluargaan, akhirnya pemimpin masyarakat Quraisy lainnya menjumpai Abu Thalib untuk membujuknya agar bisa menghentikan dakwah kemenakannya itu. Kali ini bukan ancaman yang diberikan, melainkan tawaran. Ia menawarkan seorang pemuda tampan bernama Amrah Ibnu Walid yang usianya sebaya dengan Nabi Muhammad saw. Lalu mereka berkata: “Hai Abu Thalib, Muhammad saya tukarkan dengan pemuda ini. Peliharalah orang ini dan serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh.”
Mendengar ancaman dan tekanan itu, Abu Thalib menjawab dengan suara lantang: “Hai orang kasar, silakan dan berbuatlah sesukamu. Aku tidak takut!” Kemudian Abu Thalib mengundang keluarga Bani Hasyim untuk meminta bantuan dan menjaga Muhammad saw. dari ancaman dan penganiayaan kafir Quraisy.
Setelah gagal melakukan tekanan kepada Nabi Muhammad saw. dan Abu Thalib, pemimpin Quraisy mengutus Uthbah Ibnu Rabi’ah untuk membujuk Nabi Muhammad saw. agar menghentikan dakwahnya. Untuk itu, ia menawarkan beberapa pilihan kepada Nabi Muhammad saw. Lalu ia berkata: “Hai Muhammad, bila kamu menginginkan harta kekayaan, saya sanggup menyediakan untukmu. Bila kamu menginginkan pangkat yang tinggi, saya sanggup mengangkatmu menjadi raja, dan bila kamu menginginkan wanita cantik, saya sanggup mencarikannya untukmu. Tetapi dengan syarat kamu mau menghentikan kegiatan dakwahmu.”
Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad saw. menjawab dengan tegas melalui surah as-Sajadah ayat 1-37. Demi mendengar firman itu, Uthbah tertunduk malu dan hati kecilnya membenarkan ajaran Nabi Muhammad saw. Kemudian ia kembali ke kaumnya dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Kemudian ia menganjurkan kepada masyarakat Quraisy dan kawan-kawannya untuk menerima ajakan Muhammad saw.
Mereka yang tidak senang dengan ajakan Nabi Muhammad saw. terus berusaha mengganggu dan merintangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan pembunuhan. Di antara sahabat Nabi Muhammad saw. yang mendapat siksaan dari kafir Quraisy adalah Bilal bin Rabah, Yasr, Amr bin Yasir, Sumaiyah (isteri Yasir), Khabbah bin Aris, Ummu Ubais, Zinnirah, Abu Fukaihah, Al-Nadyah, Amr bin Furairah, dan Hamamah. Mereka menerima siksaan di luar batas perikemanusiaan, misalnya dipukul, dicambuk, tidak diberi makan dan minum. Bilal dijemur di terik matahari dan ditindih batu besar. Isteri Yasir yang bernama Sumaiyah ditusuk dengan lembing sampai terpanggang.
Siksaan itu ternyata tidak hanya dialami oleh hamba sahaya dan orang-orang miskin, tetapi juga dialami oleh Abu Bakar ash-Shiddiq, Zubair bin Awwam. Namun siksaan yang dialami Abu Bakar ash-Shiddiq tidak berlangsung lama karena ia mendapat pertolongan dari sukunya yaitu Bani Taymi.
Hambatan, gangguan, dan ancaman terus berlangsung dilakukan masyarakat kafir Quraisy terhadap umat Islam hingga akhirnya umat Islam diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. untuk hijrah ke Habsyi (Etheopia).
Hal penting yang dapat ditarik dari pelajaran di atas adalah bahwa apapun resiko yang akan dihadapi masyarakat muslim dalam berjuang menegakkan kebenaran dan penyiaran nilai-nilai keislaman, harus dihadapi dengan keteguhan jiwa, kesabaran, dan tawakal. Selain itu juga harus diupayakan cara-cara terbaik dalam menyebarkan ajaran Islam sehingga tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik. Rasulullah saw. telah memberikan contoh yang baik. Beliau tetap tabah, sabar, tekun, dan berjiwa besar dalam menyebarkan ajaran Islam yang diterimanya. Beliau tidak terkecoh dalam kedudukan, pangkat, harta, dan wanita atau kehormatan duniawi lainnya.
ReadmoreHambatan dan Rintangan Dakwah Nabi Muhammad saw

Materi Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 5 MI


A.         URAIAN MATERI
1.   Surat al-Kaafiruun
1792
1.1.    Lafal Surat al-Kaafiruun        :
بِسْمِ ﷲِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ يَآايُّهَا الْكفِٰرُوْنَ ÇÊÈ لاَ اَعْبُدُ مَاتَعْبُدُوْنَ ÇËÈ  وَلاَ اَنْتُمْ عبِٰدُوْنَ مَا اَعْبُدُ ÇÌÈ وَلاَ اَنَاْ عَابِدُ عَبَدْ تُمْ ÇÍÈ  وَلاَ اَنْتُمْ عبِٰدُوْنَ مَا اَعْبُدُ ÇÎÈ لَكُمْ دِيْنُكُمْ  وَلِيَ دِيْنِ ÇÏÈ                                                 
1.2.    Arti Mufrodat            :
قُلْ
Katakanlah
تَعْبُدُوْنَ
Kamu sembah
يَآايُّهَا
Wahai
وَ
Dan
الْكفِٰرُوْنَ
Orang-orang kafir
اَنْتُمْ
Kamu
لاَ
Tidak
عبِٰدُوْنَ
Menjadi penyembah
اَعْبُدُ
Aku menyembah
لَكُمْ
Untuk kamu
$tB
Apa
وَلِيَ دِيْنِ
Untukku agamaku
1.3.    Terjemah        -
1)        Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2)        Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3)        Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4)        Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5)        Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6)        Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
1.4.    Isi Kandungan
Nama surat Al-Kaafirun diambil dari lafal al-Kaafiruun yang terdapat pada ayat pertama. Al-Kaafirun artinya orang-orang kafir.
Kita mengetahui bahwa orang-orang kafir Quraisy senantiasa berusaha menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW. Mereka mengancam Beliau, namun beliau tidak pernah takut.
Orang-orang kafir Quraisy juga melakukan berbagai bujukan dan rayuan kepada Nabi Muhammad saw. Namun, usaha-usaha mereka menjadi sia-sia. Nabi Muhamaad menolak bujukan dan terus menyampaikan Islam, bahkan, pengikut beliau terus bertambah.
Melihat kenyataan itu, orang-orang kafir Quraisy mendatangi Nabi Muhammad saw. Dan mengajukan tawaran lain. Mereka bersedia menyembah Tuhan yang disembah Nabi Muhammad selama satu tahun. Syaratnya, tahun beriukutnya beliau bersedia menyembah tuhan yang mereka sembah.
Menjawab tawaran itu, Allah swt. Menururnkan surat Al-Kaafirun yang mengatakan, “Katakanlah, `Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah`.”
Surat Al-Kaafirun mengajar kita ntuk senantiasa tegas terhadap orang-orang kafir, khususnya dalam hal ibadah. Islam tidak melarang umatnya utuk bermuamalah (bergaul) dengan orang yang bergama laian selama tidak menyangkut masalah akidah. Kita harus tegas menolak ajakan teman yang tidak Islam untuk ikut merayakan hari besar agamanya.
2.  Surat al-Maa’uun 
2.1. Lafal Surat al-Maa’uun
بِسْمِ ﷲِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ ﴿۱ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمِ ﴿۲ وَلاَ يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ ﴿۳ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ ﴿٤﴾ اَلَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُوْنَ ﴿۵ اَلَّذِيْنَ هُمْ يُرَاءُوْنَ ﴿٦﴾ وَيَمْنَعُوْنَ اْلمَاعُوْنَ ﴿٧﴾
2.2. Mufrodat
Orang msikin
الْمِسْكِيْنِ
Tahukah kamu
اَرَءَيْتَ
Maka celakalah
فَوَيْلٌ
Orang yang
الَّذِيْ
Orang-orang yang sholat
لِّلْمُصَلِّيْنَ
Mendustakan
يُكَذِّبُ
Mereka
هُمْ
Agama
الدِّيْنِ
Dari
عَنْ
Maka itulah
فَذٰلِكَ
Sholat  mereka
صَلاَتِهِمْ
Menghardik
يَدُعُّ
Lalai
سَاهُوْنَ
Anak yatim
الْيَتِيْمِ
Ria
يُرَاءُوْنَ
Dan tidak
وَلاَ
Enggan
يَمْنَعُوْنَ
Mendorong
يَحُضُّ
Barang yang berguna
المَاعُوْنَ
Atas
عَلَى
Makan
طَعَامِ
2.3.    Terjemah
1.  Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2.  Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3.  Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4.  Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5.  (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6.  Orang-orang yang berbuat riya[1603],
7.  Dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].
2.4.    Isi Kandungan           
Surat al-Maa’uun mengajarkan kepada kita tentang cirri-ciri orang yang mendsutakan agama. Hal itu disampaikan Allah swt. Agar kita hati-hati dalam hidup ini. Dengan demikian,kita tidak akan jatuh ke dalam golongan orang-orang yang mendustakan agama.
Ciri-ciri orang yang mendustakan agama adalah sebagai berikut :
§  Pertama, suka menghardik anak yatim. Anak yatim adalah anak yang ditinggal matisalah satu ataukedua orang tuanya. Jadi, jika ada orang yang mengaku beragama Islam, tetapi suka menghardik anak yatim, berarti ia sengaja mendustakan agama.
§  Kedua, orang yang tidak menganjurkan memeberi makan kepada orang-orang miskin. Orang-orang miskin sangat memerlukan bantuan kita. Di anatara orang miskin itu ada yang sehari makan dan sehari tidak.
       Dalam surat Al-Maa’uun Allah swt juga menyatakan celaka bagi orang yang shalat. Siapakah orang-orang yang shalat, tetapi dikatakan celaka ?
       Pertama, mereka yang lali dalam shalatnya. Shalat adalah ibadah yang menjadi tiang agama Islam. Karenanyashalat wajib dikerjakan umat Islam di manapun berada. Shalat merupaka rukun Islam. Dengan demikian orang yang mengaku Islam, tetapi tidak shalat bererti termasuk orang yang melalaikan perintah Allah swt. Ia tergolong orang yang celaka.
       Kedua, orang yang shalat, tetapi ria. Ria artinya ingin dipuji. Jadi orang yang melakukan shalat karena ingin mendapat pujian dan sanjungan maka shalatnya menjadi fasakh (rusak). Dalam ibadah apapun, niat hanyalah untuk Allah swt.
3.  Surat at-Takatsur.
3.1. Lafal Surat at-Takatsur
بِسْمِ ﷲِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْهٰكُمُ التَّكَا ثُرُ ﴿۱﴾ حَتّٰى زُرْ تُمُ الْمَقَا بِرَ ﴿۲﴾  كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ  ﴿۳﴾ ثُمَّ كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ﴿٤﴾ كَلاَّ لَوْتَعْلَمُنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ ﴿۵﴾  لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ ﴿٦﴾  ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ ﴿٧﴾  ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍعَنِ النَّعِيْمِ  ﴿٨﴾
3.2. Arti Mufrodat   :
Mengethui
عِلْمَ
Malalaikan kamu
اَلْهٰكُمُ
Dengan pasti
الْيَقِيْنِ
Bermegah-megahan
التَّكَا ثُرُ
Niscaya kamu akan melihat
لَتَرَوُنَّ
Sampai
حَتّٰى
Dengn yaqin
الْجَحِيْمَ
Kamu semua masuk
زُرْ تُمُ
Dengan mata
عَيْنَ
Kubur
الْمَقَا بِرَ
Kamu pasti akan ditanyai
لَتُسْئَلُنَّ
Kemudian
ثُمَّ
Pada hari itu
يَوْمَئِذٍ
Sekali-kali tidak
كَلاَّ
Dari
عَنِ
Akan
سَوْفَ
Kenikmatan
النَّعِيْمِ
Kamu mengetahui
تَعْلَمُوْنَ
Jika
لَوْ
3.3. Terjemah Surat at-Takatsur
1.  Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
2.  Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3.  Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4.  Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
5.  Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6.  Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7.  Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
3.4. Isi Kandungan
Surat at-Takasur mengajarkan kita untuk tidak bermegah-megahan dalam kehidupan dunia terutama dalam harta. Misalnya seorang anak orang kaya pamer kepada teman-temannya  suka memamerkan mobil ayahnya yang baru dan mahal harganya. Dengan membanggakan ayahnya, anak itu termasuk bermegah-megahan.
       Islam tidak melarang seorang muslim menjadi kaya. Namun harus diingat bahwa kekayaan jangan sampai  kita jadikan sebagai tujuan hidup. Tujuan hidup orang Islam adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Harta sebagai titipan suatu saat diambil oleh pemiliknya yaitu Allah swt. Untuk itu perbanyaklah beramal, bersedekah, dan berderma. Harta kekayaan yang tidak pernah dikeluarkan sedekahnya tidak akan membawa manfaat di akhirat.
Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berdo`a, “ Ya Allah, jangan Engkau letakkan harta kekayaanku di dalam hatiku, melainkan letakkanlah di tanganku.”
Ingatlah balasan bagi orang yang berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan, tetapi tidak mau bersedekah adalah neraka Jahim, sebagaimana dijelaskan ayat 6 surat at-Takasur.
       Ingat, Islam mengajar kita untuk senantiasa tolong-menolong dalam kebaikan. Sebaliknya, Islam melarang tolong menolong dalam kejahatan. Semua orang akan mempertanggung-jawabkan apa yang diperbuat di dunia. Oleh Karena itu, berbuat baiklah dengan memperbanyak amal kebaikan.caranya, dengan banyak beribadah mendekatkan diri kepada Alahh swt. dan tidak kikir terhadap harta yang dimiliki.
4.  Membiasakan membaca surat al-Kaafiruun, al-Mau’un, at-Takatsur
Salah satu sifat tercela yang sangat dibenci Allah Swt adalah sifat Munafik, yaitu sifat menampakkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dalam hati dan jiwanya. Atau dengan kata lain orang yang mempunyai sifat nifak adalah orang yang perbuatannya tidak sesuai dan tidak sama dengan apa yang diucapkannya. Bahkan Allah swt mengancam akan memasukkan ke dalam neraka yang paling bawah kepada orang yang berifat nifak tersebut. Firman Allah tersebut. Firman Allah Swt.
اِنَّ الْمُنَا فِقِيْنَ فيِ الدَّرْكِ اْلاَ سْفَا لِ مِنَ النَّارِ
Artinya        : sesungguhnya orang-orang munafik itu berada dalam neraka yang  paling bawah.
Orang yang membaca Al-Qur’an, namun tidak mengetahui arti dan maksudnya, maka akan sangant mungkin perbuatannya akan tidak sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibacanya tersebut. Sehingga Nabi Muhammad saw bersabda :
رُبَّ قاَ رِئُ الْقُرْآنَ،  وَالْقُرْآنُ يَلْعَنُهُ
Artinya : banyak orang yang membaca Al-Qur’an, tapi Al-Qur’an ( yang dibaca tersebut) malah melaknatinya.
Oleh karena itu, agar kita tidak termasuk orang-orang yang mendapat ancaman masuk neraka, maka kita harus benar-benar mengetahui arti, terjemah dan maksud dari ayat-ayat dan surat-surat al-qur’an yang kita baca.
Nah, kalau begitu mari mulai membiasakan membaca Al-Qur’an dengan benar, serta mengetahui arti  kosa kata dari setiap lafal an ayat yang kita baca. Karena dengan mengetahui arti setiap lafal/kosa kata, kita akan mudah mengetahui dan memahami arti ayat Al-Qur’an dengan benar.
D.      TUGAS-TUGAS
1.   Tugas Terstruktur
Guru memberikan tugas untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dari berbagai ranah (kognitif, affektif, psikomotor)
§  Tes Tertulis
I.      Pilihan Ganda
Silanglah huruf (a, b, c atau d) pada jawaban yang kamu anggap paling benar!
1.   Lafal  قُلْ pada surat al-Kaafiruun artinya …

a.  Makanlah
b.  Katakanlah
c.         Serulah
d.        Ajaklah

2.   Ayat ke tiga pada surat al-Kaafiruun diakhiri dengan lafal ...

a.    الْكفِٰرُوْنَ
b.    اَعْبُدُ          
c.       عَبَدْ تُمْ
d.   تَعْبُدُوْنَ

3.   Lafal لاَ dalam bacaan surat al-Kaafiruun terdapat sebanyak     kali

a.    Satu
b.    Dua
c.       Tiga
d.      Empat

4.   Lafal اَنْتُمْ pada surat al-Kaafiruun mempunyai arti …

a.    Kita
b.    Mereka
c.       Saya
d.      Kamu

5.   Lafal  الَّذِيْ pada surat al-Maa’uun berjumlah …

a.    Satu
b.    Dua
c.       Tiga
d.      Empat

6.   Sebelum lafal طَعَامِ adalah kata …

a.    يَدُعُّ
b.    فَوَيْلٌ
c.       عَلَى
d.      اَلَّذِيْنَ

7.   هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُوْنَ

a.    يَدُعُّ
b.    فَوَيْلٌ
c.       | اَرَءَيْت
d.      اَلَّذِيْن

8.   اْلمَاعُوْنَ mempunyai arti …

a.    Berbuat riya
b.    Lalai
c.       Barang berguna
d.      Enggan

9.   Terjemahan التَّكَا ثُرُ adalah …

a.    Berhamburan
b.    Berfoya-foya
c.       Bermegah-megahan
d.      Senang

10.    زُرْ تُمُ الْمَقَا بِرَ

a.    ثُمَّ
b.    حَتّٰى
c.       كَلاَّ
d.      لَتَرَوُنَّ

II.  Isilah dengan tepat dan benar!
1.        Surat al-Kaafiruun terdiri dari ... ayat.
2.        Lafal دِيْنِ artinya …
3.              وَلاَ اَنْتُمْ عبِٰدُوْنَ مَا
4.        Dan kamu bukan     apa yang aku sembah
5.        Surat al-Maa’uun diawaali dengan lafal ...
6.        يُكَذِّبُ  mempunyai arti …
7.        t وَيَمْنَعُوْنَ اْلمَاعُوْن.........   اَلَّذِيْنَ هُمْ يُرَاءُوْنَ
8.        Lafal yang berarti mermegah-megahan yaitu lafal ...
9.         ...      ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ
10.    Lafal  الْمَقَا بِرَ  artinya ...
III.  Isilah dengan tepat dan benar
1.        Tulislah surat al-Kaafiruun ayat ke 4 empat !
2.        Tulislah terjemahan ayat  yang ke 6 dari surat al-Kaafiruun !
3.        Siapakah yang mendustakan agama itu ?
4.        Mengapa anak yatim harus disayangi ?
5.        Tulislah arti surat at-takatsur ayat yang ke delapan !
§  Non Tes
                   Berilah tanda  S (setuju) atau TS (tidak setuju) pada kolom disebelahnya.
1.
Rosyid diajak temannya yang bernama Fredy masuk ke Gereja untukberibadah, tetapi Rosyid menolaknya
2.
Untuk menghormati temannya, Ali ikut sembahyang di Vihara
3.
Toleransi artinya kita harus saling menghormati antara sesama, meskipun berbeda agama
4.
Farid bermain bola. Tiba-tiba terdengar suara adzan, maka Farid segera berangkat ke  masjid untuk mengerjakan sholat
5.
Kholid seorang anak yatim. Dia memecahkan kaca milik pak Budi. Pak Budi lalu mengusirnya
6.
Nisa memberi uang kepada pengemis
7.
Pak Didin yang kaya raya suka mengejek orang-orang yang kekurangan
8.
Menjadi orang kaya adalah kehendak Allah Swt, sehingga tidak boleh sombong.
9.
Harta kekayaan yang kita miliki adalah hasil usaha kita, karena itu tidak usah diberikan kepada orang lain.
10.
Setiap rizki kita yang peroleh pasti akan diminta tanggung jawabnya oleh Allah swt
2.  Tugas Tidak Terstruktur
§  Tugas Individu
Bacalah dan hafalkan Surat al-Kaafiruun, al-Mau’un dan at-Takatsur dengan terjemahannya di depan Bapak/Ibu gurumu serta kedua orang tuamu !
§  Tugas Kelompok
Demonstrasikan bacaan Surat al-Kaafiruun, al-Mau’un dan at-Takatsur beserta terjemahannya secara bersama-sama
ReadmoreMateri Pelajaran Qur'an Hadis Kelas 5 MI